Berkenalan dengan Teknologi Konstruksi di Era Digital

Di tahun 90-an dulu mulai populer istilah “era globalisasi” yang ramai-ramai berbagai pihak bersemangat menyongsongnya. Dapat dilihat bahwa tenaga kerja terampil dan tenaga profesesional ahli Indonesia meraih kesempatan berkiprah di luar negeri dan sebaliknya pekerja asing juga dipersilakan bahu membahu dengan rekan seprofesinya di tanah air kita. Keberanian mereka tentunya tidak sekedar uji nyali. Butuh persiapan mental dan bekal keahlian agar tidak hanyut dan tenggelam dalam persaingan. Yang biasanya dirasa berat adalah kemauan untuk berubah dan belajar.

Kini, rupanya zaman tengah bergulir ke era digital. Definisi digitisasi atau digitalisasi bisa ditemukan di berbagai sumber (salah satunya di Wikipedia) yang secara sederhana kami artikan sebagai peralihan dari cara manual ke teknologi digital. Contoh nyata di EPC adalah: beralih dari meja gambar ke Computer Aided Design (CAD), bahkan dari dua dimensi (2D CAD) ke tiga dimensi dan turunannya (3D hingga 6D). Bila 3D saja sudah cukup canggih dengan tampilan 360 derajat dan database/properties material, kini dikembangkan pula 4D yang menyajikan integrasi dengan schedule, 5D yang terhubung dengan data biaya dan anggaran serta 6D yang terkoneksi dengan aplikasi operation & maintenance pabrik/fasilitas yang didesain. Inilah yang dinamakan Building Information Modeling (BIM)Kita tidak akan fokus ke BIM dulu namun pada pertanyaan: mengapa BIM dan berbagai bentuk digitalisasi menjadi populer? Tentu ada nilai lebih dibanding cara kerja manual. Setidaknya digitalisasi menawarkan kemudahan, kecepatan dan ketepatan. Bagi para drafter atau designer mestinya lebih nyaman bekerja dengan komputer daripada meja gambar. Staf document control tak perlu repot menata lipatan kertas gambar karena semua dokumen sudah tersaji dalam format electronic file. Buat para lead dan manager, ternyata teknologi digital juga memberi kesempatan yang lebih baik untuk merencanakan schedule, estimasi biaya, pelaporan progress dan pengambilan keputusan.

Perusahaan konsultan manajemen asal Amerika, McKinsey menyebut lima tren aplikasi teknologi digital di industri konstruksi:

  1. Teknologi Survey dan Geospasial High-definition (HD) yang dapat berupa 3D laser scanningyang memanfaatkan penggunaan drone (unmanned aerial vehicle, UAV) serta Light Detection and Ranging (LIDAR).
  2. Building Information Modeling (BIM) yang kita bahas tadi.
  3. Kolaborasi dan mobilitas digital yang tak lain dikenal dengan upaya paperless, yakni memanfaatkan teknologi digital untuk mengintegrasikan alur kerja dan koordinasi sehingga tak butuh lagi cara manual yang menghamburkan kertas. Dampak positifnya amat terasa bagi manajemen proyek, misalnya dengan kolaborasi desain dan bill of quantity dari engineering, purchase order dari procurement, construction planning, inspection report dan progress monitoring dalam satu aplikasi yang digunakan bersama oleh seluruh tim proyek. Dalam hal mobilitas, tersedianya aplikasi di tablet dan smartphone juga dapat dimaksimalkan untuk membantu agar seluruh tim proyek senantiasa terhubung sehingga koordinasi dapat terjalin tanpa rintangan waktu dan tempat.
  4. Internet of Things (IoT)yaitu aplikasi internet dalam berbagai bidang kehidupan. Salah satu yang sudah marak di bidang logistik adalah sensor radio frequency identification (RFIDyang diterapkan pada material konstruksi untuk memindai dan memantau status material tersebut. Pencapaian IoT ini juga dapat mendukung pengumpulan dan pengolahan data, yang dikenal dengan data analyticssehingga semua informasi yang terkait dengan kegiatan engineering, procurement dan construction (EPC) dapat dihimpun sebagai arsip historis sekaligus dianalisa untuk keperluan perencanaan dan improvement di kemudian hari, misalnya data harga material, produktivitas pekerja di lapangan dan sebagainya. Keberadaan IoT tak lepas dari kehadiran perusahaan spesialis di bidang tersebut, terutama perusahaan penyedia software. Beberapa perusahaan migas dan konstruksi telah menunjukkan keberhasilan dalam bermitra dengan penyedia aplikasi data analytics dalam eksekusi proyek mereka.
  5. Inovasi bagi material dan metode konstruksi masa depan. Meski area ini bukan produk langsung dari teknologi digital, namun sepertinya cakrawala penelitian di bidang material, otomasi dan robotika turut berkembang termasuk dalam aplikasi konstruksi. Diperkirakan berbagai inovasi tersebut bisa mendukung tren konstruksi ramah lingkungan (rendah emisi karbon), efisiensi biaya, memperlancar rantai pasok (supply chain), meminimalkan biaya operasional di pihak owner dan juga off-site construction (maksimalisasi perakitan konstruksi di luar area proyek agar instalasi bisa lebih sederhana dan hemat tempat). Berikut ini daftar hasil kemajuan di bidang material yang telah dicapai:

Sementara dari metode konstruksi ada sejumlah pencapaian seperti:

Sederet kecanggihan masa kini tadi menyisakan peluang dan resiko: peluang menang bagi mereka yang bisa melaju bersama arus kemajuan dan resiko tertinggal kandas buat mereka yang tak segera mengikuti kecepatan gerak teknologi. Sempat diberitakan tentang guncangnya Carillion, perusahaan konstruksi terbesar kedua di Inggris yang mengalami kerugian di sebuah proyek besar di tahun 2017. Menurut futureofconstruction.org, kasus Carillion disebabkan oleh cara tradisional yang mereka pertahankan dan kurang menerapkan langkah digitalisasi dalam eksekusi proyek mereka. Akibatnya, bisnis jadi tidak kompetitif. Cukuplah hal tersebut menjadi pembelajaran untuk tidak kita alami.

Kami coba tutup tulisan ini dengan kutipan wawancara yang direkam dalam sebuah podcastdari Project Management Institute yang menyatakan bahwa kepemimpinan (leadership) dan softskill merupakan kekuatan di balik strategi bertahan di tengah zaman digital ini. Pendapat versi kami adalah: jangan sampai investasi di bidang teknologi konstruksi menjadi sia-sia karena salah kelola.

sumber: https://skkpindotama.co.id/berkenalan-dengan-teknologi-konstruksi-di-era-digital/

Bersama

PT. Jasa Konsultan Keuangan
PT. Jasa Laporan keuangan
PT. BlockMoney Blockchain Indonesia


“Selamat Datang di Masa Depan”
Smart Way to Accounting Solutions

Bidang Usaha / jasa:
– Accounting Service
– Peningkatan Profit Bisnis (Increased Profit Business Service)
– Pemeriksaan Pengelolaan (Management Keuangan Dan Akuntansi, Due Diligent)
– Konsultan Pajak (Tax Consultant)
– Studi Kelayakan (Feasibility Study)
– Projek Proposal / Media Pembiayaan
– Pembuatan Perusahaan Baru
– Jasa Digital Marketing (DIMA)
– Jasa Digital Ekosistem (DEKO)
– Jasa Digital Ekonomi (DEMI)
– 10 Peta Uang Blockchain

Hubungi: Widi Prihartanadi / Wendy Via Jonata :0877 0070 0705 / 0811 1085 705

Email: headoffice@jasakonsultankeuangan.co.id
cc:
jasakonsultankeuanganindonesia@gmail.com
jasakonsultankeuangan.co.id

WebSite :

https://jasakonsultankeuangan.co.id/

http://marineconstruction.co.id/

https://g.page/jasa-konsultan-keuangan-jakarta?share

Sosial Media :

https://www.instagram.com/p/B5RzPj4pVSi/?igshid=vsx6b77vc8wn/
https://www.facebook.com/JasaKonsultanKeuanganIndonesia

http://linkedin.com/in/jasa-konsultan-keuangan-76b21310b
Digital Ekosistem (DEKO) Web Komunitas (WebKom) PT JKK Digital:
Platform komunitas corporate blockchain industri keuangan

#JasaKonsultanKeuangan #BlockMoney #jasalaporankeuangan
#JejaringLayananKeuanganIndonesia #jkkinspirasi #jkkmotivasi #jkkdigital #jkkgroup

#sumberrayadatasolusi #satuankomandokesejahteraanprajuritindotama
#blockmoneyindonesia  #marinecontruction #mitramajuperkasanusantara #jualtanahdanbangunan
#jasakonsultankeuangandigital #sinergisistemdansolusi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BlockMoney BlockChain Indonesia